Inspired from a true story (hehehehehehehe)....Prolognya : mereka akhirnya jadian (hmmmm) dan sudah mau menikah (HAH???!!)..Emang gue pikirin? Yg nulis kan gue , hehehehehehe (nyengir lagi)
Photo: www.lovealwayssunny.com
YANG TAK TERGAPAI
“Jil, kamu lagi
kenapa, sih? Kok bengong begitu?!“ Alfred menepuk pundak sahabatnya.
Pelajaran teknik gambar sudah di mulai sejak hampir setengah jam yang lalu,
namun cowok imut itu masih saja terpaku di depan Laptop-nya, tanpa melakukan kegiatan apa-apa.
“ Ah, tidak ada apa-apa,“ jawab Jillian pendek, namun dia sempat menyisakan senyum agak-agak
misteri, membuat Alfred jadi lebih penasaran.
“Lagi jatuh
cinta, ya “ todong Alfred. Jillian hanya mengangkat bahu-nya.
“ Siapa sih dia?“ rasa penasaran Alfred yang memang agak-agak di luar batas membuatnya terus
mencecar Jillian.
“Kamu nggak
kenal dia, Al,“ jawab Jillian pendek, dan langsung mengemasi peralatan
menggambar-nya. Bel tanda pulang sudah berdentang.
Jillian tengah
melaksanakan tugas rutin sorenya, menyiram bunga-bunga milik Mama-nya di
halaman depan, saat sesosok tubuh lewat di depan rumahnya. Hati cowok itu
tiba-tiba berdebar keras.
“Hai Jill,
bunga-bunga Mama-mu bagus-bagus, ya ?!“ sosok itu menyapa. Jillian tak mampu
mengangkat wajahnya, lututnya-pun gemetaran.
“I...iyy..ya...“ cowok berwajah bayi itu mencoba untuk berbicara, namun yang keluar dari
kerongkongannya malah mirip desahan. Dalam hati dia memaki dirinya sendiri,
namun Jillian tak bisa berbuat apa-apa, pesona sesosok tubuh itu terlalu kuat
untuk di tepis.
“Pulang dulu ya,
Jill?!!“ dia melambaikan tangannya. Jillian hanya mengangguk pelan, tentu
saja masih dengan kepala yang tertunduk.
Sepanjang malam
itu Jillian terbaring nyalang. Segala macam perasaan campur-aduk di dalam
hati-nya. Dia terus memikirkan sesosok tubuh itu. Mempesona, terlalu mempesona
bahkan.
Dan ketika
akhirnya dia jatuh tertidur, Jillian memimpikan sosok itu, yang datang mencium
pipi-nya. Sialan !!
“Al, aku nggak
bisa terus-terusan begini!“ Jillian akhirnya tak bisa menahan semua
persoalan itu sendiri dalam hatinya.
“Terus-terusan
gimana?“ tanya Alfred heran. Dia sama sekali tak mengerti kemana arah
pembicaraan Jillian.
“Aku lagi fall in love, berat!!“ suara Jillian
lebih mirip pengeluhan, wajahnya berubah muram.
“Fall in love aja, kayak orang lagi
kehilangan duit sekarung. Resah amat?!“ ledek Alfred.
“Masalahnya
nggak segampang itu, Al,“ mata cowok itu menerawang jauh. Alfred memandangi
sahabatnya prihatin, namun agak jengkel. Gara-gara lagi fall in love, belajar udah nggak beres, utang bakso-nya ke Alfred
jadi tertunda-tunda.
“Kenapa.....beda
agama? dia jauh? dia nggak suka kamu?!!“ Alfred bertanya seperti kesurupan.
“Itulah yang aku
nggak tahu, suka aku sebenernya apa enggak...“ keluh Jillian
“Yeee....kamu
ini jatuh cinta-nya sama Britney Spears,
ya?!! “
“Britney sih
kalah menarik sama dia....“ puji Jillian tanpa memperdulikan ledekan
sahabatnya itu.
“Jill....Jill..kamu ini yang bener aja, siapa sih gadis itu ?!“ Alfred merasa
sangat heran. Jillian yang populer, di sukai banyak cewek di sekolah, kini
bertekuk lutut pada seorang gadis misteri? apa sih kelebihan gadis itu yang
bikin Jillian tergila-gila padanya?! seribu pertanyaan bergelayutan di otak
Alfred (Bergelayutan..monyet kaleeee,hehe)
“Dia itu Al,
nggak ada dua-nya. Cukup cantik, smart,
pokoknya...“ mata Jillian kembali berbinar-binar, namun langsung redup melihat
tampang sahabatnya yang udah di tekuk kayak lutut itu.
“Jill, aku nggak
tanya sempurna apa enggak-nya gadis itu, aku tanya siapa dia dan apa aku kenal
dia??!!!“ Alfred jadi sewot melihat tingkah Jillian yang udah kayak orang bego
lagi bingung.
“Sudah ah!! tanya
melulu....biar di paksa-pun aku tidak bakal kasih tahu siapa dia sama kamu!! “
balas Jillian ikutan sewot. Dia lalu meraih tas gantung-nya, dan melangkah
pergi, meninggalkan Alfred yang malah jadi lebih bingung melihat reaksi
Jillian.
Sepeninggal
sahabatnya, Alfred mulai memutar otaknya, mencoba menerka-nerka siapa gadis
yang menyebabkan Jillian jadi seperti kehilangan pegangan hidup seperti itu.
Si Eni memang
cantik, tapi Jillian tidak suka dia, sebab katanya Eni itu manja-nya nggak
ketulungan. Si Reyna, bisa jadi. Tapi dia kan baru pacaran sama si Gatot ?. Si Angel, pasti enggak, selain dia terlalu cantik seperti kata Jillian (maklum setengah bule), dia juga matre amat, dan nggak suka sama cowok yang kere kayak Jillian, maupun Alfred sendiri (ngaku kere, nih yee!!)
Alfred mengacak
rambut-nya sendiri, dia jadi pusing mikirin semua itu. Mendingan pulang ah !!
Sebulan sudah
berlalu, Jillian-pun kelihatannya udah mulai normal dan waras lagi.
“ Hai Jil, gimana
nih kabarnya ??!! “ Alfred lebih dulu menyapa sahabatnya. Sudah sebulan ini
mereka berdua marahan.
“ Baik aja, kamu ?! “ Jillian merasa agak
surprise. Soalnya si Alfred kan anak-nya gengsian banget. Dari dulu, mana mau
dia menyapa Jillian duluan kalau mereka lagi marahan. Selalu Jillian yang bikin
langkah pertama dalam rangka mau berbaikan dengan Alfred.
“Sama-lah. Gimana,
sudah lewat acara fall in love-nya?“ Alfred bertanya setengah bercanda.
“ Sudah apaan?
aku masih jatuh cinta sekalian patah hati, “ tukas Jillian datar tanpa emosi
Alfred menatapi
wajah imut sahabatnya, ada kesungguhan di sana. Kayaknya si Jillian bener-bener
lagi menderita, deh !!
“ Aduh
Jill...kenapa lagi, sih ?? “
“ Al, dia itu
ibarat-nya bintang di atas langit, berkilauan dan memikat hati, namun tak
tersentuh oleh tangan kita... “ ucap Jillian mulai berpuisi.
“ Pasti Shakira
!! “ tebak Alfred asal, soalnya Jill kan fans berat sama penyanyi itu.
“
Mungkin.......udah ah !! aku ke perpustakaan dulu Al, nanti kita pulang
barengan, ya? “ Jillian menyudahi percakapan mereka. Dia lalu berjalan menjauh
dari Alfred, dengan hati yang mulai resah.
Kalau saja kamu tau, kalo dia itu adalah Kak Nada, kakak
kamu itu, pasti kamu akan menelanku hidup-hidup, Al, Jillian berkata
dalam hatinya.
Ah...Kak
Nada...kenapa hati Jillian bergetar setiap kali mengingat-nya? kenapa Jillian tidak
bisa tidur gara-gara mikirin dia?.
Jillian mulai
merasa berdosa. Kak Nada kan udah menikah dan punya anak, tapi Kak Nada masih
cantik, dan Jillian jatuh cinta sama dia, ALAMAAAAAAAKKKK.......!!!!!!!!
(Manado 2003, to a special one ; ST)
0 komentar:
Posting Komentar