04 Juni 2011 | By: nsikome

PINGKAN

Sedikit catatan : Cerita ini tentu saja hanya merupakan karangan belaka, tetapi kenyataan bahwa ada banyak gadis² muda yang berasal dari Sulawesi utara yang bekerja sebagai prostitusi di daerah Papua Barat sangatlah memprihatinkan. Ada yang berangkat tanpa di ketahui oleh keluarga mereka, ada yang tertipu oleh calo-calo yang menjanjikan pekerjaan setibanya mereka di sana, tetapi saat meraka sampai, malah di jadikan pekerja sex. Semuanya butuh perhatian kita masyarakat dan juga pemerintah.


PINGKAN

Oleh : N. Sikome


Pingkan mengayuh langkahnya keluar dari ruangan yang terasa sangat pengap. Hati gadis itu tengah di liputi oleh kerisauan yang tak berujung. Siang tadi, dia menerima sepucuk surat dari adiknya yang bahkan belum selesai di baca. Perlahan Pingkan beranjak menuju sebuah sudut yang agak terang, dia mencoba untuk menguatkan hatinya, meneruskan membaca dan memahami isi surat itu :

Kak Pingkan, bulan yang lalu uang yang Kak pingkan kirim sudah kita terima. Mama sangat senang sekali, bukan karena uang itu tetapi karena surat kakak yang bilang kalau kakak berada dalam lindungan Tuhan dan baik-baik saja. Uang kuliah untuk semester depan sudah terbayar lunas, terima kasih, ya ?!
Sayangnya, Papa tahu kalau kakak mengirim uang pada kita, dan dua minggu yang lalu, uang yang tinggal untuk membayar hutang² makanan di warung di curi Papa dan di habiskannya untuk berjudi dan beli minuman keras. Aku tak tahu bisa berkata apa-apa lagi, aku terlalu takut untuk bicara. Saat Mama mencoba untuk menjelaskan bahwa uang itu adalah uang yang akan di pakai untuk membayar hutang² kita di warung, Papa menjadi marah dan dia mulai memukul Mama. Aku ingin menahan semua itu, aku lalu memeluk Mama, akibatnya, kepalaku terbentur sudut meja dan berdarah sewaktu Papa mendorongku jatuh. Aku tak ingin untuk membuat kak Pingkan kuatir, tapi hanya kepada kakak aku bisa bicara tentang semua itu. Oh ya, tadi siang aku ketemu si Ryan, katanya dia kirim salam manis buat kakak, dia kelihatan makin cakep, lho !!
Oh ya, segitu dulu suratku, nanti di sambung lagi bulan depan.

Salam rindu, Sheila.


Pingkan terpaku diam, tak terasa ada airmata yang mulai mengalir di kedua belah pipinya. Ada sedih yang luar biasa mengisi hatinya. Bukan hanya karena kelakuan ayah-nya, atau keadaan keluarga-nya yang serba kekurangan, atau adiknya yang harus melanjutkan sekolah bagaimanapun dan apapun jalan akan di tempuh oleh Pingkan untuk mewujudkan cita-cita adiknya itu, tapi Pingkan juga merasa kuatir akan dirinya sendiri, dan masa depannya.
Semenjak Pingkan kecil, dia selalu bermimpi untuk berpetualang, pergi jalan-jalan ke semua tempat yang dia inginkan, jauh dari tanah kelahirannya, dan mimpinya itu kini telah menjadi kenyataan . Dia telah jauh meninggalkan tanah kelahirannya, dan bahkan keluarga-nya. Sikap ayahnya yang tak bertanggung jawab semenjak dulu memaksa gadis itu untuk berpikir lebih dewasa, saat dia kecil, anak² seumurnya sedang sibuk bermain ‘kokotrek’, Pingkan malah tengah keluar masuk kampung dengan sebuah baki yang penuh dengan ‘kukis panada’ milik tetangga di sebelah rumah yang harus dia jual untuk bisa mendapatkan uang setiap bulan yang selalu di serahkan pada Ibunya untuk membantu membeli makanan untuk seisi keluarganya.
Bahkan, Pingkan rela untuk tak meneruskan ke Universitas saat dia menyelesaikan SMA-nya untuk bekerja demi membayar uang sekolah Sheila, adik satu²nya. Dan saat Sheila mengabarkan bahwa dia di terima di fakultas kedokteran, Pingkan langsung menerima tawaran seorang klien di biro-travel tempat dia bekerja sebagai receptionist untuk pergi bekerja di sebuah perusahaan asing di Sorong, dengan gaji yang jauh lebih besar, untuk bisa membayar semua ongkos kuliah adiknya yang luar biasa banyak.
Pingkan mendesah pelan, gadis itu merasa sesak dalam dadanya, dia ingin menangis, dia ingin menumpahkan semua kesedihan dan kekalutan yang ada di dalam hatinya, tapi dia tak punya siapa-siapa di sini. Sedangkan keluarganya berada jauh di Manado sana.
Hari ini genap setahun pingkan berada di Sorong, Papua Barat, dan itu artinya Sheila masih punya 4 tahun lagi di fakultas Kedokteran sebelum menjadi dokter dan bisa membiayai dirinya sendiri. Pingkan merasa sangat lelah, dia berpikir bahwa dia tak akan sanggup menahan semua tekanan dalam pekerjaannya selama 4 tahun yang akan datang itu. Tapi apa boleh buat, demi adiknya dan demi airmata Ibunya yang telah banyak jatuh semenjak mereka masih kecil, dan demi kebanggaan keluarganya dia harus bertahan. Sheila adalah harapan satu²nya untuk bisa memperbaiki keadaan keluarganya nanti, keluar dari kemelut ekonomi yang selama bertahun² selalu melilit keluarga Pingkan.
Pingkan baru saja hendak beranjak untuk masuk kembali ke dalam ruangan saat Endah, teman sepekerjaanya yang berasal dari jawa muncul di ambang pintu.
‘’ Darimana saja kamu Pingkan ? Bos cari kamu dari tadi, dia kelihatan agak marah, lho !! ’’
’’ Oh ya ? aduh aku jadi takut nih, Ndah. Mungkin lebih baik aku pergi cepat² untuk menemui dia sebelum dia jadi lebih marah padaku ! ‘’ Pingkan berjalan cepat masuk ke dalam ruangan.
Di dalam, terlihat Bos-nya tengah duduk di sebuah kursi sambil menatap Pingkan yang baru masuk dengan mata marah.
‘’ Dari mana saja kamu ini, bukankah saya sudah katakan berulang kali, kalau di larang main² saat waktu bekerja ?! sekarang pergi ke tempatmu, ada klien yang sudah menunggu di sana ! ‘’
Pingkan hanya menunduk mendengar omelan Bos-nya, dia lalu beranjak pergi kembali ke tempatnya, dan membuka pintu kamar.
Saat gadis itu masuk, tampak seorang laki-laki tinggi besar yang sedang menunggu-nya dengan senyum yang menakutkan di atas tempat tidur, dan hati gadis itu terasa seperti tersayat² oleh pisau silet. Tapi dia mencoba untuk menghilangkan kerisauan di dalam dadanya dengan memikirkan seragam putih milik dokter² yang kelak akan di pakai oleh Sheila adiknya, beserta senyum bangga Ibunya di hari wisuda Sheila nanti, Pingkan tersenyum pahit, dan dia memulai untuk membuka semua pakaiannya.

Paris, 11/04/2001

(Utk perempuan2 yang tertindas dan dijadikan budak nafsu..)

5 komentar:

Archisandi mengatakan...

nice story...:x

nsikome mengatakan...

@Lopez,^_^...

Bayu mengatakan...

Keren!!

nsikome mengatakan...

@Bayu : Thank you..^_^

cici mengatakan...

Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny

Posting Komentar