Senja merah,
Tergores luka bernanah
Kesunyian kian menyiksa......
Parau, suara merintih
Memohon, untuk mengerti
Tiada jawaban di nanti......
Terseok langkah,
Memikul duka dan luka
Yang semakin berdarah.....
Ingin berlari pergi,
Tak berdaya diri
Terpaku oleh takdir
Pasrah...........
Mimpi yang terbunuh,
Hanyut bersama angan
Terbang, di hempas keadaan,
Senja makin memerah.........
Tangisan terselimuti dendam,
Airmata geram menitik deras
Geraham mengatup, menahan amarah di jiwa
Hanya CINTA mampu meredam semua,
Mungkinkah ???
Entahlah !!!
Senja masih saja merah......
(Manado, 15 Mei ’03) / a dark Periode of my life..
2 komentar:
kutinggalkan detik-detik itu
yang melambat seperti enggan beranjak
kupeluk ENGKAU dalam rahmat yang tak pernah putus
aku bahagia selamanya ...
maaf, nyambung-nyambungin...
zen-zen : Gak pa-pa...malah tambah kreatif :)
Posting Komentar